Selasa, 31 Januari 2017

Kesedihan

hari demi hari kulalui
tanpa merasa hangatnya pelukan ibu
detik demi detik kulalui
tanpa mendengar syahdunya nasehat sang bapak
semua nya telah pergi
disaat aku membutuhkan
walau aku terus menjerit
namun takdir tak mampu kecegahi
dikala aku membuka masa yang silam
hatiku perih bagai tertusuk sembilu
dikala daku memandangi mereka dalam hayalan
seakan hatiku hancur berkeping keping
aku tak sanggup berlari
untuk meraih masa depan cerah
aku tak sanggup lagi untuk menangisi
aku hanya berharap dan berdoa semoga aku mampu bertahan atas cobaan ini
karena aku sadar Allah maha segala-gala nya.

PESONA MESJID RAYA YANG MEMANJAKAN MATA NAN MENYEJUKKAN QALBU

PESONA MESJID RAYA YANG MEMANJAKAN MATA NAN MENYEJUKKAN QALBU


Pada 25 April 2015 ini, aku bersama seorang sahabatku dengan bersahaja mengunjungi icon Banda Aceh mesjid tertua yaitu mesjid Raya Baiturrahman. Warna keemasan dari sang mentari sore yang siap menjemput datangnya senja, semilir angin sore menghembus lembut pipi ini yang sedang memandang suasana ceria nan islami sekitar mesjid Raya Baiturrahman. Suara riuh gembira dari anak-anak yang asyik memberi makan ikan, para fotografer yang sibuk mencari para pelanggan, begitu pula para pedagang asongan yang lalu lalang menjajakan makanan demi rupiah untuk memberi nafakah keluarga dirumah. Hari beranjak senja seakan mentari tersenyum mengakhiri tugasnya menyinari bumi seakan berkata kepada sang rembulan agar senantiasa menyinari malam. Sayup sayup terdengar suara azan yang mendayu merdu dikumandangkan membuat para insan pengunjung dari seluruh penjuru mesjid menghentikan aktivitas mereka dan segera menuju tempat pensucian diri untuk menghadap sang Khalik.
Bunyi ribuan tetesan air yang keluar dari keran mulai membasahi jemariku terasa sejuk nan damai menusuk qalbu. Anggota demi anggota kubasuh secara tertib hingga akhir, kuhayunkan langkah ini memasuki rumah sang Raja penciptaku terasa seakan begitu dekat dengan-Nya. Ku edarkan pandanganku kesekitar melihat betapa indahnya islam yang bersatu meghadap sang Khalik seakan seperti menaiki sebuah behtera yang siap mengarungi lautan biru untuk bertemu sang Khalik yang selalu dirindui.
Mesjid Raya baiturrahman ini sudah dikenal baik secara nasional maupun secara internasional. Mesjid ini menyimpan begitu banyak sejarah, pahit manis telah dicicipi dan mesjid ini tetap bediri teguh di jantung kota Banda Aceh yang merupakan ibu kota Nangroe Aceh Darusalam dan juga pusat perbelanjaan. Mesjid ini didirikan pada tahun 1022 H/1612 M yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda. Jadi, tak heran gaya arsitektur dari mesjid ini menggunakan gaya kesultanan Aceh. Mesjid ini terdiri dari 7 kubah, 5 menara dan 4 gerbang masuk dengan luas lebih kurang 4 Ha. Mirisnya mesjid ini pernah dibakar oleh Belanda pada masa perang dulu dabawah pimpinan Jendral Van Swieten sekitar tahun 1290 H/10 April 1873. Akibatnya, para rakyat Aceh semakin marah hingga salah seorang putri Aceh tehebat dan tak tergantikan Cut Nyak Dhien berdiri tepat didepan mesjid yang sedang terbakar membangkitkan semangat Fisabililah rakyat Aceh. Kemudian, mesjid ini kembali dibangun oleh Belanda pula pada tahun 1877 dengan tujuan untuk menarik perhatian serta sebagai simbol permintaan maaf dari Belanda kepada rakyat Aceh.
Sebagai tempat bersejarah yang memiliki nilai seni yang begitu tinggi, mesjid raya Bauturrahman ini menjadi salah satu objek wisata realigi yang mampu membuat para wisatawan yang datang berdecak kagum akan sejarah dan arsitekturnya yang begitu indah. Kenapa tidak mulai dari desing bangunan yang klasik nan memukau, perpaduan warna yang begitu indah dan khas yang tidak pernah di ubah,ditambah halaman yang begitu luas dihiasi dengan kolam ikan pancuran air bergaya Kesultanan Turki Utsmani, dan juga banyaknya tanaman palem yang dibudidayakan terasa bagaikan berada di Arab. Mesjid raya Baiturrahman ini selain menjadi pusat tempat pembelajaran agama islam yang didatangi dari seluruh penjuru dunia juga menjadi tempat bagi para pahlawan untuk menyusun strategi dan taktik perang.
Pada tanggal 26 Desember 2004 silam ketika gempa dan tsunami meluluh latakkan bumi Aceh ini, mesjid raya baiturrahman tetap berdiri dengan megah dan tegak seakan ingin mengatakan dengan bangga kepada insan penghuni dunia ini ‘akulah rumah Allah tempat para insan menghadap sang khalik, akulah rumah Allah yang tak dapat dihempas badai, takkan runtuh disapu ombak besar yang takkan lenyap ditelan bumi kecuali atas Ridha-Nya, akulah tempat kalian berlindung dikala bencana menyelimuti dunia ini, sesungguhnya tiada tempat yang paling aman didunia ini kecuali aku rumahnya Allah’ mesjid ini memang sangat layak untuk dijadikan tempat wisata islami seperti komentar salah satu pengunjung yang bernama Saifuddin. Dia mengatakan “kalau ke Banda Aceh, belum sah bila belum ke mesjid Raya Baiturrahman karena, selain menmiliki banyak sejarah baik itu duka maupun duka, mesjid ini memiliki desing yang bagus enak dipandang mata, penataan halaman dengan berbagai aksesorisnya tampak rapi dan sesuai pada tempatnya selain itu juga menara utamanya, bila kita naik kepuncaknya itu kita bisa melihat hampir semua kota Banda Aceh sampai kebandara yang berada di Blang Bintang” jadi bagi kita semua yang belum pernah melangkahkan kakinya kesini, mari luangkan sehari dari 365 hari yang Allah berikan kepada kita untuk menikmati indahnya bersilahturrahim kerumah Allah ini baik bersama sanak saudara maupun bersama sahabat anda. Mari kita pelajari sejarahnya, mari kita nikmati indahnya. Saya  Nailus Saadah dan beberapa panduan sejarah baik buku maupun guru.

Curahan hati



Curahan Hati
Ketika cinta mulai membara
Ketika kasih mulai melekat
Hatiku mulai dihinggapi rasa ragu yang mendalam
Karena dia telah jauh berubah
Dia bukan orang yang aku kenal dulu
Dia melupakan aku
Aku sadar, aku bukanlah yang terbaik
Tapi, kenapa dia hanya diam membisu
Tanpa kata yang terucap, tanpa pesan yang tertulis
Aku bingung mungkinkah ini salahku
Walaupun aku tak pernah sedih dan kecewa akan situasi
Tapi haruskah begini caranya
Seharusnya tinggalkan pesan bahwa engkau ingin pergi dari kisah hidupku
Tapi, tidak lah mengapa
Yang ku harapkan hana kebebasan
Tanpa ada ikatan yang mengekang
Hingga hidupku kian tentram
Aku hanya ingin berterimakasih atas segala pengorbananmu selama ini
Aku jua minta maaf atas salah dan khilafku padamu
Bila suatu saat nanti kita saling bertatap muka
Janganlah engkau berpaling dan memusuhiku
Selamat tinggal sejarah tentangmu, biarlah itu bersemi indah dimasa lalu dan menjadi pengajaran dimasa mendatang akan kepahitan dan kesalahan silam.

Sabtu, 28 Januari 2017

Puisi Tentang Hati



 Puisi Tentang Hati

Adakah rasa itu masih sama?
Ketika hati tersakiti dan terus tersakiti
Akankah jiwa dan hati ini mampu bertahan
Dibalik senyuman palsu yang menghiasi bibir ini
Aduhai hati yang malang sanggup kah engkau menahan rasa ini
Ketulusanmu sering kali diragukan namun engkau bertahan
Duhai hati betapa malangnya nasibmu
Maafkanlah keegoisan pemilikmu
Namun, bukankah itu karena kekuatan akan sabarmu yang membuat kita mampu bertahan hingga kini
Duhai hati engkaulah penguat jiwa ini
Hanya mampu meminta lagi dan lagi kepada yang Maha Menggegam hati yang Kekal
Duhai Sang Khalikkuatkan hati ini agar jiwa dan hati ini mampu menelusuri perjalanan panjang yang penuh lika liku
Tanpa kekuatan dari Engkau jiwa dan raga ini hanyalah setitik debu yang beterbangan tanpa arah dan tujuan
Hati yang merindu, hati yang menangis, hati yang merasai
Maafkanlah karena engkau yang terus tersakiti.
Ku mohon kuat dan bertahanlah bersamaku
Mari, suatu hari nanti adakalanya akan kubuat engkau tersenyum dan kita melangkah bersama menuju istana bahagia yang kita ciptakan bersama
Jangan pernah kecewa, jangan pernah berduka, jangan pernah berharap lebih. Hanya kuat dan sabarlah menantinya bersamaku
Terimakasih hati
Karena telah dan terus bersamaku di jiwa yang rapuh ini

By : Nailus Saadah

Rabu, 18 Januari 2017

Kekuatan ku

semenjak engkau pergi dari hidupku tuk selamanya
dunia serasa sunyi dan hampa tanpamu
hidupku bagai pecahan kaca
melebur tak dan menyebar kesegala arah
kini hanya kaki yang membawaku pergi
harapan akan kesuksesasan menjadi penunjuk arah kemana aku harus melangkah
kala malam diterangi rembulan dan kerlipan bintang
aku merenungi nasib dan masa depanku
sanggupkah aku berjuang sendiri tanpa engkau disisi
walau terkadang keraguan menyapa hati ini
aku paksakan kaki ini untuk menjejaki perantaun
walau hati menjerit pilu namun, demi janji dan harapan untuk menggapai cita
terkadang aku menangis dalam kesendirian
namun ku coba untuk terus bertahan
walau mungkin suatu hari aku akan kalah, aku akan berjuang untuk saat ini
ibu....
berilah anakmu kekuatan dalam meraih cita
walaupu itu hanya dalam mimpi disetiap tidur malamku
memelukku dalam kerinduan kasih yang ku dambakan
aku akan bersyukur pada Nya
karena setiap sentuhan lembut dan kasihmu adalah setititik cahaya bagiku untuk terus melangkah dalam kegelapan.
semoga engkau damai di alam sana...
doaku menyertaimu....

By : Nailus Saadah

Takdir Yang Indah

Takdir Yang Indah
ku minta pada Allah setangkai bunga yang indah lagi segar
Ia beri akan daku sebatang kaktus yang berduri
kuminta pada Allah seekor binatang yang mungil nan cantik
Ia beri daku seekor ulat yang berbulu yang gatal
aku protes betapa ini tidak adil bagiku
mengapa keinginanku hanya sebatas impian
namun suatu hari aku menyadari
betapa indah kaktus itu ketika berbunga
ulat berbulu itu kini telah menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang bersayap indah
kini aku menyadari betapa Allah sangat adil dan sayang akan hambanya
Ia tidak memberikan apa yang kita inginkan
tapi, Allah memberi apa yang kita butuhkan pada waktu dan tempat yang tepat
jangan pernah menganggap Allah itu membenci kita
sesuatu yang di rencakan oleh Allah adalah sebaik-sebaik rencana
semua itu akan indah pada waktunya

by : Nailus Saadah